Posted by Unknown on 08.41 with No comments

CONTOH CONTOH PROGRAM ALGORITMA C++

  pointer secara sederhana bisa diartikan sebagai tipe data yang nilainya mengarah pada nilai yang terdapat pada sebuah area memori (alamat memori).
Penjelasan tentang pointer
   pointer adalah built-in type di C dan C++, dimana C++ mengambil konsep pointer dari C. Pointer sebenarnya sangat terkait dengan “Abstract C Machine”, yaitu model mesin abstrak dimana program C bekerja. Abstract C Machine adalah mesin abstrak dimana mesin tersebut memiliki prosesor untuk menginterpretasikan stream of instruction, dan addressable memory yang terbagi kedalam 3 bagian : automatic memory, static memory dan free memory. Addressable memory adalah memory yang konten-nya    dapat diambil jika diketahui alamatnya. Lebih jauh lagi, terdapat asumsi bahwa konten memori dapat di ambil dengan waktu konstan, tidak peduli berapa nilai alamat.Hal ini disebut dengan Random Access Memory.

    Penggunaan Awal Pointer
    Jika variabel merupakan isi memori, dan untuk mengakses isi memori tersebut diperlukan address, lalu bagaimana cara kita mengetahui alamat dari suatu variabel ? Jawabannya adalah : untuk kebanyakan kasus kita sama sekali tidak perlu tahu alamat dari sebuah variabel. Untuk mengakses sebuah variabel kita hanya perlu nama dari variabel tersebut. Tugas kompiler lah yang mentranslasikan nama ke alamat mesin yang diperlukan oleh komputer.
   Akan tetapi terdapat beberapa kasus dimana kita tidak mungkin memberi nama pada sebuah entitas di program kita. Hal ini terjadi terutama saat kita menggunakan data struktur dinamis seperti linked list, resizeable array, tree dan lain sebagainya. Hal ini karena kita tidak mungkin memberi nama terhadap entitas yang mungkin ada atau tidak ada. Struktur seperti linked list hampir mustahil dibuat tanpa pointer tanpa harus mendefinisikan LISP-like list.
    Inilah awal mula penggunaan pointer sebagai moniker. Istilah moniker di sini berarti sesuatu yang menunjuk atau mengacu kepada entitas lain. Istilah moniker ini bukanlah istilah standard dan lazim , tetapi sesuatu yang saya pilih impromptu untuk membedakan dengan pointer atau reference yang sudah memiliki arti tersendiri.
Penggunaan lain pointer sebagai moniker adalah untuk mengatasi kelemahan bahasa C awal : Dahulu fungsi – fungsi di C hanya mengerti pass by value. Pointer digunakan untuk mengemulasi pass by reference karena pointer berisi alamat ke objek lain, sehingga fungsi tersebut dapat mengubah objek tersebut dengan memanipulasi pointer.
    Pertanyaanya : siapa yang bertugas menentukan alamat objek yang di tunjuk oleh pointer dalam kasus ini ? jelas bukan kompiler karena objek tersebut tidak bernama. Apakah kita sebagai programmer menentukannya sendiri ? ternyata tidak. Hal tersebut ditentukan oleh fungsi malloc dan sejenisnya (dan juga new di C++), atau untuk kasus passing pointer ke dalam fungsi, operator &. Jadi dalam hal ini kita tidak juga menentukan alamat sebuah objek.
/**
* pointer.c – contoh penggunaan pointer
* coded by void😉
*/
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
int main(int argc, char **argv)
{
if (argc < 2) {                                   /* periksa parameter yang diberikan */
printf(“aturan pakai: %s <nama>\n”, argv[0]); /* jika parameter tidak ada tampilkan help */
exit(1);                                      /* keluar */
}
printf(“hello %s :)\n”, argv[1]);                 /* tampilkan pesan dan parameter */
return 0;                                         /* keluar */
}
Linked list
   Linked list adalah suatu cara untuk menyimpan data dengan struktur sehingga programmer dapat secara otomatis menciptakan suatu tempat baru untuk menyimpan data kapan saja diperlukan. Linked list (list bertaut) merupakan salah satu struktur data dasar yang sangat fundamental dalam bidang ilmu komputer.Secara rinci, programmer dapat menulis suatu struct atau definsi kelas yang berisi variabel yang memegang informasi yang ada di dalamnya, dan mempunyai suatu pointer yang menunjuk ke suatu struct sesuai dengan tipe datanya. Linked list mirip dangan array, kecuali pada linked list data yang ingin disimpan dapat dialokasikan secara dinamis pada saat pengoperasian program (run-time).
    Pada array, apabila programmer ingin menyimpan data, programmer diharuskan untuk mendefinisikan besar array terlebih dahulu, seringkali programmer mengalokasikan array yang sangat besar(misal 100). Hal ini tidak efektif karena seringkali yang dipakai tidak sebesar itu. Dan apabila programmer ingin menyimpan data lebih dari seratus data, maka hal itu tidak dapat dimungkinkan karena sifat array yang besarnya statik.    Linked list adalah salah satu struktur data yang mampu menutupi kelemahan tersebut. Struktur dinamis ini mempunyai beberapa keuntungan disbanding struktur array yang bersifat statis. Struktur ini lebih dinamis, karena banyaknya elemen dengan mudah ditambah atau dikurangi, berbeda dengan array yang ukurannya bersifat tetap. Disamping itu, manipulasi terhadap setiap elemen seperti menyisipkan, menghapus, maupun menambah dapat dilakukan dengan lebih mudah.
    Secara umum linked list tersusun atas sejumlah bagian-bagian data yang lebih kecil yang terhubung (biasanya melalui pointer). Linked list dapat divisualisasikan seperti kereta, bagian kepala linked list adalah mesin kereta, data yang disimpan adalah gerbong, dan pengait antar gerbong adalah pointer.
——– ——– ——–
Mesin Data Data
——– ——– ——–
(kepala) —> Pointer —> Pointer —
——– ——– ——–
     Programmer membaca data menyerupai kondektur yang ingin memeriksa karcis penumpang. Programmer menyusuri linked list melalui kepalanya, dan kemudian berlanjut ke gerbong (data) berikutnya, dan seterusnya sampai gerbong terakhir (biasanya ditandai dengan pointer menunjukkan alamat kosong (NULL)). Penyusuran data dilakukan secara satu persatu sehingga penyusuran data bekerja dengan keefektifan On. Dibandingkan array, ini merupakan kelemahan terbesar linked list. Pada array, apabilan programmer ingin mengakses data ke-n (index n), maka programmer dapat langsung mengaksesnya. Sedangkan dengan linked list programmer harus menyusuri data sebanyak n terlebih dahulu.
Bentuk umum:
Typedef struct telmlist
{
infotype info;
address next;
} elmtlist;
infotype: sebuah tipe terdefinisi yang menyimpan informasi sebuah elemen list
next: address dari elemen berikutnya(suksesor)
Jika L adalah list, dan P adalah address, maka alamat elemen pertama list L dapat diacu dengan notasi:
First(L)
Sebalum digunakan harus dideklarasikan terlebih dahulu:
#define first(L)
Elemen yang diacu oleh P dapat dikonsultasi informasinya dengan notasi:
Info (P) deklarasi #define info(P) (P)->info
Info(P) deklarasi #define next(P) (P)->next
Beberapa definisi:
1. List l adalah list kosong, jika First(L)=Nil
2. Elemen terakhir dikenali, dengan salah satu cara adalah karenaNext(Last)=Nil
Nil adalah pengganti Null, perubahan ini dituliskan dengan #define Nil Null
Untuk lebih memahami konsep linked list, perhatikan permasalahan berikut ini:
Misalkan kita diminta untuk membuat suatu algoritma dan program untuk memasukkan 2 buah daftar ke dalam suatu daftar atau senarai (linked list), dimana senarai tersebut masih kosong, sehingga setelah anda memasukkan 2 buah data tersebu, senarai tersebut berisi 2 buah data.
Algoritma dari permasalahan diatas adalah sebagai berikut:
1. Tentukan struktur untuk menampung data yang dimasukkan
2. Senarai masih dalam keadaan kosong
3. Tentukan fungsi untuk memasukkan data ke dalam senarai
4. Fungsi untuk memasukkan data ke dalam senarai adalah:
if(p==NULL){
t-> next=*s;
*s=t;
5. Masukkan data tersebut ke dalam senarai
6. Tampilkan data
7. Selesai
Implementasi dari algoritma diatas pada program adalah sebagai berikut:
//Program:link1.cpp
#include
#include
#include
typedef struct nod
{
int data;
struct nod *next;
} NOD, *NODPTR;
void CiptaSenarai(NODPTR *s)
{
*s=NULL;
}
NODPTR NodBaru(int m)
{
NODPTR n;
n=(NODPTR) malloc(sizeof(NOD));
if(n!=NULL)
{
n-> data=m;
n->next=NULL;
}
return n;
}
void SisipSenarai(NODPTR *s, NODPTR t, NODPTR p)
{
if(p==NULL)
{
t->next=*s;
*s=t;
}
else
{
t->next=p->next;
p->next=t;
}
}
void CetakSenarai (NODPTR s)
{
NODPTR ps;
for (ps=s;ps!=NULL; ps=ps->next)
printf(“%d–>”,ps->data);
printf(“NULL\n”);
}
int main()
{
NODPTR pel;
NODPTR n;
CiptaSenarai(&pel);
n=NodBaru(55);
SisipSenarai(&pel, n, NULL);
n=NodBaru(75);
SisipSenarai(&pel, n, NULL);
CetakSenarai(pel);
return 0;
}
Bila program di atas dijalankan, maka hasilnya adalah sebagai berikut:
75->55->NULL
Penjelasan:
Untuk menciptakan dan menyisipkan linked list atau senarai ini, prosesnya adalah sebagai berikut:
void CiptaSenarai(NODPTR *s)
{
*s=NULL;
}
NODPTR NodBaru(int m)
{
NODPTR n;
n=(NODPTR) malloc(sizeof(NOD));
if(n!=NULL)
{
n-> data=m;
n->next=NULL;
}
Proses menyisipkan:
void SisipSenarai(NODPTR *s, NODPTR t, NODPTR p)
{
if(p==NULL)
{
t->next=*s;
*s=t;
}
else
{
t->next=p->next;
p->next=t;
}
}
Berikut contoh program sorting paling komplit.
contoh program c++ :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int data[100],data2[100];
int n;
void tukar(int a,int b)
{
int t;
t = data[b];
data[b] = data[a];
data[a] = t;
}
void bubble_sort()
{
for(int i=1;i<n;i++)
{
for(int j=n-1;j>=i;j–)
{
if(data[j]<data[j-1]) tukar(j,j-1);
}
}
cout<<”bubble sort selesai!”<<endl;
}
void exchange_sort()
{
for (int i=0; i<n-1; i++)
{
for(int j = (i+1); j<n; j++)
{
if (data [i] > data[j]) tukar(i,j);
}
}
cout<<”exchange sort selesai!”<<endl;
}
void selection_sort()
{
int pos,i,j;
for(i=0;i<n-1;i++)
{
pos = i;
for(j = i+1;j<n;j++)
{
if(data[j] < data[pos]) pos = j;
}
if(pos != i) tukar(pos,i);
}
cout<<”selection sort selesai!”<<endl;
}
void insertion_sort()
{
int temp,i,j;
for(i=1;i<n;i++)
{
temp = data[i];
j = i -1;
while(data[j]>temp && j>=0)
{
data[j+1] = data[j];
j–;
}
data[j+1] = temp;
}
cout<<”insertion sort selesai!”<<endl;
}
void QuickSort(int L, int R) //the best sort i’ve ever had
{
int i, j;
int mid;
i = L;
j = R;
mid = data[(L+R) / 2];
do
{
while (data[i] < mid) i++;
while (data[j] > mid) j–;
if (i <= j)
{
tukar(i,j);
i++;
j–;
};
} while (i < j);
if (L < j) QuickSort(L, j);
if (i < R) QuickSort(i, R);
}
void Input()
{
cout<<”Masukkan jumlah data = “; cin>>n;
for(int i=0;i<n;i++)
{
cout<<”Masukkan data ke-”<<(i+1)<<” = “; cin>>data[i];
data2[i] = data[i];
}
}
void Tampil()
{
cout<<”Data : “<<endl;
for(int i=0;i<n;i++)
{
cout<<data[i]<<” “;
}
cout<<endl;
}
void AcakLagi()
{
for(int i=0;i<n;i++)
{
data[i] = data2[i];
}
cout<<”Data sudah teracak!”<<endl;
}
void main()
{
int pil;
clrscr();
do
{
clrscr();
cout<<”Program Sorting Komplit!!!”<<endl;
cout<<”*********************************************”<<endl;
cout<<” 1. Input Data”<<endl;
cout<<” 2. Bubble Sort”<<endl;
cout<<” 3. Exchange Sort”<<endl;
cout<<” 4. Selection Sort”<<endl;
cout<<” 5. Insertion Sort”<<endl;
cout<<” 6. Quick Sort”<<endl;
cout<<” 7. Tampilkan Data”<<endl;
cout<<” 8. Acak Data”<<endl;
cout<<” 9. Exit”<<endl;
cout<<”    Pilihan Anda = “;  cin>>pil;
switch(pil)
{
case 1:Input(); break;
case 2:bubble_sort(); break;
case 3:exchange_sort(); break;
case 4:selection_sort(); break;
case 5:insertion_sort(); break;
case 6:QuickSort(0,n-1);
cout<<”quick sort selesai!”<<endl;
break;
case 7:Tampil(); break;
case 8:AcakLagi(); break;
}
getch();
}while(pil!=9);
}